• AddressJl. Ki Hajar Dewantara No. 116 Iringmulyo
  • Email
  • Contact(0725) 42445-42

Peninjauan Kurikulum Pendidikan Biologi UM Metro: Menyatukan Proyeksi Masa Depan dan Visi Kampus Profetik Profesional

Metro, 13 Juni 2025 — Di tengah arus cepat transformasi pendidikan dan revolusi teknologi, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Metro menyelenggarakan Workshop Peninjauan Kurikulum sebagai upaya strategis merespons perubahan zaman dan memperkuat daya saing lulusan di level nasional maupun global.

Bertempat di Laboratorium Microteaching FKIP UM Metro, kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat, 13 Juni 2025 ini tidak sekadar menjadi agenda formal tahunan. Ia menjadi forum strategis untuk menyempurnakan arah pembelajaran, menyatukan visi universitas dan kebutuhan lapangan, serta memastikan bahwa lulusan Pendidikan Biologi tampil sebagai pribadi profetik, profesional, modern, dan mencerahkan.

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh dosen Program Studi Pendidikan Biologi, jajaran pimpinan fakultas termasuk Dekan FKIP, Dr. Arif Rahman Aththibby, M.Pd.Si., dan Wakil Dekan I, Amirudin Latif, M.Pd. Dua narasumber utama dihadirkan dalam kegiatan ini: Drs. Purwiro Harjati, M.Pd. dari Lembaga Penjamin Mutu (LPM) UM Metro, dan Agil Lepiyanto, M.Pd., sebagai narasumber internal prodi.

Dalam sambutannya, Dr. Arif menyoroti pentingnya penyederhanaan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), yang selama ini berjumlah hingga 20 butir dan dinilai menyulitkan dalam hal pengukuran ketercapaian. “Kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) menekankan efisiensi dan kejelasan. CPL yang sederhana namun bermakna justru memudahkan pengukuran dan penguatan karakter lulusan,” jelasnya.

Prinsip OBE sendiri telah menjadi fondasi dalam perancangan pembelajaran. Bukan sekadar memberikan pengetahuan, pendekatan ini meletakkan capaian pembelajaran sebagai pusat segala aktivitas akademik, di mana mahasiswa diharapkan aktif, mampu berpikir kritis, serta berkolaborasi dan berinovasi secara mandiri. Penilaian pun diarahkan untuk mengukur ketercapaian kompetensi, bukan sekadar hafalan konseptual.

Ketua LPM, Drs. Purwiro Harjati, M.Pd., menekankan bahwa peninjauan kurikulum juga harus diarahkan pada kebutuhan akreditasi Program Studi Pendidikan Biologi yang akan dihadapi tahun ini. Ia menyebutkan bahwa sekitar 120 dokumen harus dipersiapkan secara sistematis, mulai dari notulensi, daftar hadir, dokumentasi, publikasi, hingga SOP, dan seluruhnya diunggah ke repositori digital sebagai bagian dari audit mutu akademik.

Menariknya, Ia juga mengingatkan pentingnya penyesuaian kurikulum dengan arah kebijakan nasional menuju Indonesia Emas 2045. Ia merinci tiga aspek utama yang menjadi sorotan pemerintah: penyesuaian kurikulum dengan tuntutan industri dan teknologi (termasuk pemanfaatan Artificial Intelligence), penguatan kapasitas riset yang berdampak langsung bagi masyarakat, serta pengembangan karakter dan keterampilan abad ke-21 melalui pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.

“Semua strategi itu perlu diharmoniskan dengan visi UM Metro yang profetik, profesional, modern, dan mencerahkan. Jadi, ini bukan hanya revisi kurikulum, melainkan aktualisasi jati diri universitas,” tegasnya.

Sesi berikutnya diisi oleh pemaparan narasumber internal, Agil Lepiyanto, M.Pd., yang mengulas teknis penyederhanaan CPL prodi dari 20 butir menjadi 13, serta penyusunan CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah), sub-CPMK, dan sistem pembobotannya. Ia mengingatkan bahwa peninjauan kurikulum bukan sekadar administrasi, tetapi menyangkut arah strategis keilmuan yang berpijak pada visi program studi.

“Visi prodi menjadi fondasi dalam setiap penyusunan struktur kurikulum. Kita memiliki visi ‘Unggul secara profetik profesional dalam biologi pangan dan pembelajaran digital. ini adalah pernyataan jati diri sekaligus arah pergerakan kita ke depan,” ujarnya.

Dengan berfokus pada isu biologi pangan, digitalisasi pembelajaran, dan dukungan terhadap agenda SDGs, Program Studi Pendidikan Biologi UM Metro menegaskan komitmennya untuk tidak hanya mencetak sarjana pendidikan, tetapi juga pemimpin-pemikir yang mampu berkontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat dan ilmu pengetahuan.